Hanyalah seorang
manusia yang sedang mencari arti diri diantara lautan manusia. Masih ingusan
dan mencoba belajar menulis yang baik dan benar. Laki – laki yang keras kepala,
masih berfikir ke-aku-an, penyendiri, sedikit perhatian dan tentunya lembut. Lahir
pada masa rezim Soeharto di salah satu kota kecamatan di Pulau Jawa yang hingga
saat ini sedikit sekali perkembangannya. Memiliki kemampuan bahasa inggris di
level “yes or no”. Memiliki kegeraman
membaca sejak kecil dari buku bergambar “Si Kancil” hingga sekarang gemar
membaca sastra. Mulai tertantang untuk berpergian ke suatu daerah yang baru dan
mengenal budaya lokal di setiap daerah yang dikunjungi. Selalu suka dan betah
duduk berjam – jam hanya untuk melihat keindahan alam dan berusaha menikmati
alam. Masih berusaha untuk pergi jalan – jalan dan bekerja di negara tetangga. Mempunyai
impian menjadi seorang petani yang berfikiran maju, memiliki tanah luas yang
subur dan dapat ditanami berbagai jenis tanaman.
Masa kecil
diwarnai dengan sawah yang membentang dari ufuk barat ke ufuk timur, baju
selalu berwarna coklat lumpur sehabis bermain, tidak jarang mendapat hadiah di “kencang”
di sebuah pohon yang dipenuhi semut angkrang, selalu tidak bisa membuat sebuah
layangan menari – nari indah di langit yang biru dan tumbuh dengan kasih sayang
seorang nenek. Masa remaja dipenuhi dengan pencarian jati diri dan kenakalan
anak laki – laki pada umumnya, mulai mengenal apa itu rasanya asap pembakaran
tembakau, kerasnya sebuah minuman yang selalu saja pahit, mengenal apa itu
cinta monyet dengan seorang wanita yang cantik dan merasakan bagaimana sakitnya
di pukul polisi. Saat dewasa selalu mendapat cinta yang bertepuk di tengah jalan
dan kandas di tengah jalan. Berusaha membuat cerita menarik di setiap jalan
yang dilaluinya. Menempuh jenjang kuliah dengan waktu yang sangat lama, 4 tahun
11 bulan. Dari SD hingga sekarang tidak bisa move on dari Kota Jogja.
0 comments:
Post a Comment