Oke,
untuk kali ini, aku mau bikin yang namanya tulisan yang mendidik. Tulisan ini
tentang fase hidup/ pertumbuhan mikrobia dan diambil dari materi kuliah
mikrobiologi industri yang diampu oleh bapak Jumeri dan pak Darmawan Ari
N. jadi gini nih, yang namanya mikrobia
pasti juga memiliki fase hidup layaknya manusia dan makhluk-makhluk di muka
bumi ini. Fase hidup/ pertumbuhan mikrobia terdiri dari 4 fase, yaitu fase lag,
fase logaritmik (log) atau bisa di sebut fase exponential, fase stationary, dan
fase death (kematian). Nah, disini tak perjelas lagi tentang tiap-tiap fase dan
kita mulai dari fase yang pertama
1. Fase lag
a. Pada
fase ini tingkat pertumbuhan nol, karena pada saat sel dipindah ke medium yang
baru terjadi penyesuaian dengan lingkungan baru sehingga tidak segera terjadi
pertumbuhan sel
b. Tipe
kurva fase lag tergantung pada komposisi medium dan kondisi pertumbuhan, yaitu
:
i.
Jika medium dan kondisi pertumbuhan sama
dengan inokulumnya, dan inokulum dalam fase logaritmik, fase lag mungkin tidak
terlihat (tidak ada).
ii.
Jika mediumnya sama, tetapi inokulum
dalam fase stasioner, maka akan terjadi fase lag, karena koenzim dan senyawa
penyusun sel tidak tersedia sehingga perlu disintesa dahulu.
iii.
Jika inokulum mengandung sel yang rusak
karena panas, radiasi atau bahan beracun, maka akan terjadi fase lag, yaitu
untuk proses perbaikan.
iv.
Jika inokulum ditumbuhkan dalam medium
yang diperkaya, dipindah ke medium yang bukan diperkaya maka akan terjadi fase
lag, yaitu untuk sintesa enzim .
–
Ciri-ciri fase lag :
§
Tidak ada peningkatan jumlah sel
§
Sel membesar ukurannya
§ Secara
fisiologis sel aktif dan mensintesa enzim-enzim baru untuk beradaptasi dengan
lingkungan baru
2. Fase logaritmik/ exponential
a. Tingkat
pertumbuhan maksimal dan naik secara konstan
b. Tingkat
pertumbuhan eksponensial dipengaruhi oleh :
i.
Kondisi lingkungan (suhu, komposisi
medium)
ii.
Sifat genetik dari mikrobia
3. Fase stationary
a. Tingkat
pertumbuhan nol, ciri-ciri :
i.
Terjadi akumulasi produk beracun
ii.
Nutrien dalam medium telah habis
iii.
Beberapa sel mati, tapi yang lain tumbuh
dan membelah, jadi jumlah sel yang mati sama dengan yang membelah, sehingga
jumlah sel seimbang (‘cryptic growth’)
iv.
Jumlah sel yang hidup tetap
b. Walau
tidak ada pertumbuhan, fungsi sel tetap berjalan seperti metabolisme maupun
biosintesa.
c. Produksi
beberapa metabolit sekunder adalah utama terutama pada perpindahan dari fase
logaritmik ke fase stasioner
d. Metabolit
sekunder : antibiotik (penisillin, streptomisin dll), dan enzim, endospora
(pada bakteri pembentuk spora)
4. Fase death
a. Tingkat
pertumbuhan negatif, artinya jumlah sel yang hidup menurun
b. Pada
beberapa keadaan dapat diikuti dengan terjadinya lisis dari sel sehingga
turbiditas dan jumlah sel yang dihitung secara langsung akan berkurang sejalan
dengan pengurangan sel hidup
c. Ciri-ciri
:
i.
Terjadi akumulasi lanjut produk
metabolit yang menghambat
ii.
Nutrien penting dalam medium habis
iii.
Jumlah sel yang hidup turun secara
logaritmik
iv.
Umumnya sel akan mati dalam bberapa hari
atau bulan
Nah,
nyampe disini dulu tulisan saya, semoga bermanfaat untuk semuanya. Terima kasih
:)
0 comments:
Post a Comment