kelompokku

Halo semua Saya bersyukur telah mendapatkan sebuah pengalaman yang berharga, menjadi asisten praktikum mikrobiologi dasar. Banyak yang tak menduga saya bisa jadi asisten, mulai dari kakak angkatan hingga adek angkatan. Yah, gara-garanya sih simpel, saya itu celelekan, hehehe. Saya beruntung menjadi salah satu dari 8 asisten dan telah mengalahkan sekitar 40 mahasiswa yang mendaftar ...

Hohoharlem Shake Pertama di FTP

yeh, mau lihat harlem shake yang pertama di kampus FTP? yang pertama loh broooooo (wlaupun ngepostnya telat jauh sih) cekidot yoookkkk :) juooooooooooooosssssssssssssssssss nggggakkkkkk? ...

Pengalaman Kena Semprot Dosen

Hari ini, Selasa 28 Mei 2013, aku bangun jam 08.19 WIB. Padahal ada kuliah jam 09.00 WIB. Eh, bukannya langsung bergegas ke kamar mandi untuk mandi, aku justru melihat keadaan rumah sambil memasang muka bloon dan setelah itu masak. Padahal sudah ada makanan, aku justru masak lagi untuk sarapan. Yah, soalnya nggak selera sih sama masakan yang ada. Jam sudah menunjukkan waktu 08.30 ...

Topeng

semunya topeng topeng topeng topeng topeng topeng topeng topeng ya, hanya ada topeng yang tersebar dimana-mana berjalan, berlari, berhenti, berbicara, ya, hanya ada topeng di dunia ini topeng bermacam-macam topeng yang digunak ...

keluh kesah dalam mencari sebuah karya

Fuh, sulitnya mencari karya Pramoedya Ananta Toer di zaman sekarang. Entah mengapa saya suka akan karya-karya dari Pramoedya Ananta Toer. Buku pertama yang saya beli adalah “Bumi Manusia”, buku pertama dari tetralogy Pulau Buru. Setelah terbaca “Bumi Manusia”, terbesit keinginan untuk mengoleksi semua karya Pramoedya Ananta Toer. Keinginan ...

aku dan Kamu #2

aku dan Kamu kita dua hal yang berbeda namun saling membutuhkan aku membutuhkan Kamu Kamu butuh aku, setidaknya namun aku tak memahami apa yang Kamu kehendaki Kamu justru memahami apa yang aku kehendaki aku adalah aku Kamu adalah Tuh ...

aku dan kamu

aku dan kamu kita hidup di dunia hanya berdua tak ada yang lain aku dan kamu kita saling melengkapi aku melengkapi kamu kamu melengkapi aku aku dan kamu kita saling membutuhkan aku membutuhkan kamu kamu membutuhkan aku aku dan kamu kita terikat satu sama lain aku terikat kamu kamu juga terikat aku aku mati maka kamu mati juga kamu mati aku pun juga mati aku adalah jiwa kamu adalah raga kita ...

AKU!

AKU KARYA AYAH DAN  IBUKU :)) ...

Terimakasih Ibu :)

Ibu saya bernama Tri Agus Listiani, berumur sekitar 43 tahun, lulusan dari fakultas pendidikan kimia UNY, bekerja di perusahaan obat ternama luar negeri, lahir di Purworejo, 17 Agustus 2013. Saat masyarakat Indonesia merayakan hari jadinya, maka mereka juga merayakan hari jadi ibu saya. Selalu, perayaan hari jadi beliau dirayakan dengan ...

melihat dan berpendapat atas apa yang terjadi

Jam 13.00 wib, akhirnya responsi juga. Seperti biasanya, bila hendak response atau ujian-ujian, terdengar banyak sekali nyanyian-nyanyian mengenai materi yang akan di ujikan, seperti naynyian burung di pagi hari, sahut menyahut menjadi satu. Banyak mahasiswa duduk bergerombol di luar kelas yang akan dipakai untuk ujian. Mereka bernyanyi ...

Adik saya, Fanka

ini Fanka Saya dan adik saya, Fanka, terpaut 12 tahun. Sekarang dia kelas 2 SD, umurnya sekitar 8 tahun. Masih kecil kan? Sebagai anak kecil, dia sering sekali bermain, biasanya bersama teman-teman sebayanya, namun tak jarang juga bersama kakaknya, Aga. Kadang mereka berdua membuat sebuah hal-hal yang kreatif dan pasti lah ada pertengkaran ...

Gundah Gulana Mengenai Responsi Tata Letak Penanganan Bahan

Malam ini, saya belajar mengenai praktikum Tata Letak Penanganan Bahan, karean esoknya ada responsi mengenai materi praktikum tersebut. Jujur saya tak tahu apa yang harus saya pelajari. Eh, ini responsi, apa sih yang harus dipelajari? Nggak dong nih. Ya, saya bingung mengenai materi yang harus dipelajari itu apa? Banyak alasan yang memvbuat saya bingung. Pertama, praktikum ini ...

menghabiskan malam di jazz mben senen

“Ayo metu Mas.” “Neng ndi? Piye nek nonton jazz neng Kompas cerak SMA 3?” “Oke, ayo mangkat.” Itulah sedikit SMS antara saya dan Mas Dimas atau biasa dipanggil Coach, kakak angkatan 2009. Malam ini, malam senin, saya yang sedang selo abis, akan menonton acara music jazz. Acara ini berjudul “Jazz Mben Malem Senen.” Yang diadakan ...

apa aja sih yang dilakukan angkatan 2011 waktu kuliah?

Waktu sedang mengikuti kuliah, banyak sekali hal-hal yang dilakukan oleh mahasiswa, mulai dari memperhatikan dan mendengarkan dengan khidmat apa yang di sampai oleh dosen hingga melakukan hal-hal konyol sembari mengisi waktu hingga kuliah selesai. Kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan mahasiswa untuk mengisi “waktu luang” mereka, ...



 
Jum’at siang, tanggal 10 Mei 2013, saya terbangun karena sebuah SMS. Langsung saya lihat SMS tersebut, ternyata dari Mas Hamdan, tetangga saya. Dia mengajak saya ke Gunung Kelir dalam acara “Ngopi Kere”. Saya pun langsung melihat jadwal saya dan ternyata kosong. Saya pun langsung menjawab iya dan mengatakan berangkat jam setengah 2 siang.
Karena ada rapat di kampus, saya pun langsung ke kampus dan jum’atan di kampus. Jam 1 siang, saya pulang ke rumah dan sampai dirumah jam setengah 2 siang, maklum, rumah dan kampus saya jauh, sekitar 10 Kilo meter. Sampai dirumah, saya mengabari Mas hamdan bahwa saya sudah dirumah.
Langsung siap-siap dan cusss….”, jawab Mas Hamdan melalui SMS.
oke, tapi aku tak makan dulu om.”
oke siip!”
Namun, bukannya makan, saya justru membaca komik yang saya pinjam hingga jam 2 siang. Setelah itu saya memasak lauk karena di rumah tidak ada lauk. Jam setengah 3 siang, saya selesai makan dan siap-siap ke rumah Mas Hamdan.
Sampai dirumah Mas Hamdan, kiat langsung berangkat. Dimulailah perjalanan panjang dan berat dari timur Yogyakarta hingga barat Yogyakarta dan kita pun membelah Kota Yogyakarta! Great nggak itu brooo?. Perjalanan ini ditambah special dengan Vario super tangguh milik Mas Hamdan. Kenapa super tangguh? Ya karena Vario ini mampu membawa beban yang amat super berat, yaitu saya! Hahaha, great! Joosss!. Perjalanan ditambah begitu Wow karena metode mengendarai kendaraan Mas Hamdan itu seperti Valentino Rossi. Cepat dan meliuk-liuk di tengah kepadatan lalu lintas Kota Yogyakarta.

Tuhan, tolonglah kami, selamatkan kami sampai tujuan.

Singkat cerita, kita sudah sampai di kaki Pegunungan Menoreh dan dismabut dengan pemandangan yang indah dan menyejukkan mata. Namun ditengah keindahan tersebut, didepan sana menanti medan berat yang harus kita lewati bersama Vario super tabgguh yang kami naiki ini untuk sampai ke tempat tujuan. Medannya sungguh berat, Bung! Karena kemiringan jalan yang sekitar 50 derajat!.

 pemandangan selama perjalanan

Karena kemiringan yang curam itu, saya harus berjalan kaki karena Vario super tangguhnya sudah mencapai batas maksimal. Yah, jujur, walaupun mendaki sekitar 100 meter, samapi diatas, kepala saya nggliyeng dan hampir terjungkal ke belakang, pandangan mata kabur dan berputar, kaki rasanya hendak copot, keringat bercucuran dengan deras, nafas tersengal- sengal, rasanya seperti habis lari sekitar 10 Kilo meter, Brooo!. Seperti itulah yang saya rasakan sehabis mendaki jalan curam itu.
Di perjalanan yang berat ini, kita disuguhi pemdangan yang menarik dan menyejukkan mata, selain pemadangan kaki Pegunungan Menoreh, ada juga pemandangan hutan karet yang asri.


medan dan pemadangannya :)

Akhirnya, setelah melalui medan yang berat, jam 4 sore, kita sampai di lokasi “Ngopi Kere”.“Ngopi Kere” adalah sebuah acara kumpul-kumpul dan bercengkrama seluruh blogger, penulis di seluruh Indonesia sambil menikmati kehangatan dan pait-nya secangkir kopi. Tidak ada undangan, dan siapa pun yang ingin datang, monggo mawon. Banyak penulis dan blogger yang datang, seperti Profijo, Matahari Timoer, Daeng Marewa, dan penulis Detik.com.
Karena di namanya ada kata-kata “kopi”, maka ada banyak sekali kopi dari seluruh nusantara, mulai dari Aceh di barat jauh sana hingga Papua di timur sana. Saya pun heran, karena kopi yang ada di “Ngopi Kere” ini kopi-kopi yang amat mahal dan sulit didapatkan!
Malam menjelang, dan karena waktu jualah, saya dan Mas Hamdan harus “turun” dan kembali ke “peradaban” padahal para “master-master” penulis baru saja dating dan hendak “naik”. Sedikit kecewa juga saya, karena tidak bisa menimba ilmu yang banyak dari acara ini, namun saya bersyukur karena sudah diberi kesempatan bertatap muka dengan para blogger dan penulisdan menikmati secangkir Kopi Papua yang rasanya Wow dan pahit yang masih tertinggal lama di lidah.

Di perjalanan pulang, kita memperdebatkan konsep acara yang tidak sesuai dengan namanya, Ngopi Kere, karena kopi-kopi yang ada dari berbagai daerah di nusantara dan tergolong kopi mahal.
Saya beruntung meluangkan waktu dan berhenti sejenak memikirkan kepenatan rutinitas sehari-hari di “Ngopi Kere”. Sebuah liburan yang menyenangkan dan bermanfaat, walaupun hanya sebentar. :)

Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home