Jum’at siang,
tanggal 10 Mei 2013, saya terbangun karena sebuah SMS.
Langsung saya lihat SMS
tersebut, ternyata dari Mas Hamdan, tetangga saya. Dia mengajak saya
ke Gunung Kelir dalam acara “Ngopi Kere”. Saya pun langsung
melihat jadwal saya dan ternyata kosong. Saya pun langsung menjawab
iya dan mengatakan berangkat jam setengah 2 siang.
Karena ada rapat di
kampus, saya pun langsung ke kampus dan jum’atan di kampus. Jam 1
siang, saya pulang ke rumah dan sampai dirumah jam setengah 2 siang,
maklum, rumah dan kampus saya jauh, sekitar 10 Kilo meter. Sampai
dirumah, saya mengabari Mas hamdan bahwa saya sudah dirumah.
“Langsung
siap-siap dan cusss….”,
jawab Mas Hamdan melalui SMS.
“oke,
tapi aku tak
makan dulu om.”
“oke
siip!”
Namun, bukannya
makan, saya justru membaca komik yang saya pinjam hingga jam 2 siang.
Setelah itu saya memasak lauk karena di rumah tidak ada lauk. Jam
setengah 3 siang, saya selesai makan dan siap-siap ke rumah Mas
Hamdan.
Sampai dirumah Mas
Hamdan, kiat langsung berangkat. Dimulailah perjalanan panjang dan
berat dari timur Yogyakarta hingga barat Yogyakarta dan kita pun
membelah Kota Yogyakarta! Great
nggak itu brooo?.
Perjalanan ini ditambah special dengan Vario
super tangguh milik Mas Hamdan. Kenapa super tangguh? Ya karena Vario
ini mampu membawa beban yang amat super berat, yaitu saya! Hahaha,
great!
Joosss!.
Perjalanan ditambah begitu Wow karena metode mengendarai kendaraan
Mas Hamdan itu seperti Valentino Rossi. Cepat dan meliuk-liuk di
tengah kepadatan lalu lintas Kota Yogyakarta.
Tuhan,
tolonglah kami, selamatkan kami sampai tujuan.
Singkat cerita, kita
sudah sampai di kaki Pegunungan Menoreh dan dismabut dengan
pemandangan yang indah dan menyejukkan mata. Namun ditengah keindahan
tersebut, didepan sana menanti medan berat yang harus kita lewati
bersama Vario
super tabgguh yang kami naiki ini untuk sampai ke tempat tujuan.
Medannya sungguh berat, Bung!
Karena kemiringan jalan yang sekitar 50 derajat!.
pemandangan selama perjalanan
Karena kemiringan
yang curam itu, saya harus berjalan kaki karena Vario
super tangguhnya sudah mencapai batas maksimal. Yah, jujur, walaupun
mendaki sekitar 100 meter, samapi diatas, kepala saya nggliyeng dan
hampir terjungkal ke belakang, pandangan mata kabur dan berputar,
kaki rasanya hendak copot, keringat bercucuran dengan deras, nafas
tersengal- sengal, rasanya seperti habis lari sekitar 10 Kilo meter,
Brooo!.
Seperti itulah yang saya rasakan sehabis mendaki jalan curam itu.
Di perjalanan yang
berat ini, kita disuguhi pemdangan yang menarik dan menyejukkan mata,
selain pemadangan kaki Pegunungan Menoreh, ada juga pemandangan hutan
karet yang asri.
medan dan pemadangannya :)
Akhirnya, setelah
melalui medan yang berat, jam 4 sore, kita sampai di lokasi “Ngopi
Kere”.“Ngopi Kere” adalah sebuah acara kumpul-kumpul dan
bercengkrama seluruh blogger, penulis di seluruh Indonesia sambil
menikmati kehangatan dan pait-nya
secangkir kopi. Tidak ada undangan, dan siapa pun yang ingin datang,
monggo
mawon.
Banyak penulis dan blogger yang datang, seperti Profijo, Matahari
Timoer, Daeng Marewa, dan penulis Detik.com.
Karena di namanya
ada kata-kata “kopi”, maka ada banyak sekali kopi dari seluruh
nusantara, mulai dari Aceh di barat jauh sana hingga Papua di timur
sana. Saya pun heran, karena kopi yang ada di “Ngopi Kere” ini
kopi-kopi yang amat mahal dan sulit didapatkan!
Malam
menjelang, dan karena waktu jualah, saya dan Mas Hamdan harus “turun”
dan kembali ke “peradaban” padahal para “master-master”
penulis baru saja dating dan hendak “naik”. Sedikit kecewa juga
saya, karena tidak bisa menimba ilmu yang banyak dari acara ini,
namun saya bersyukur karena sudah diberi kesempatan bertatap muka
dengan para blogger dan penulisdan menikmati secangkir Kopi Papua
yang rasanya Wow
dan pahit yang masih tertinggal lama di lidah.
Di perjalanan
pulang, kita memperdebatkan konsep acara yang tidak sesuai dengan
namanya, Ngopi Kere, karena kopi-kopi yang ada dari berbagai daerah
di nusantara dan tergolong kopi mahal.
Saya beruntung
meluangkan waktu dan berhenti sejenak memikirkan kepenatan rutinitas
sehari-hari di “Ngopi Kere”. Sebuah liburan yang menyenangkan dan
bermanfaat, walaupun hanya sebentar. :)
0 comments:
Post a Comment