cerita pameran komputer

Leave a Comment

Halo, selamat malam J
Kali ini, saya ingin menceritakan sesuatu tentang apa ya? Saya bingung memikirkan kata-kata yang pas, hem…. Mungkin bisa kita sebut saja pertemanan, ya tapi kurang tepat juga sih menurut saya kata “pertemanan” itu untuk kisah yang ini. Saya cerita saja kisah saya dan teman-teman saya pada tanggal 10 maret 2013, hari itu hari minggu, hari yang menyenangkan bagi orang-orang sibuk selama 5 hari sebelumnya.
Minggu sore yang sepertinya cerah, lupa-lupa inga,  soalnya udah hampir lama juga ini kejadian, saya yang berencana untuk merakit sebuah PC atau computer, meminta teman saya yang bernama Faris untuk merakitkan computer dengan budget yang tidak terlalu banyak dan sesuai kebutuhan saya untuk setidaknya 3 tahun ke depan. Di samping untuk memanfaatkan kemampuan teman saya itu, saya juga melatih kemampuan manajerial saya dalam hal mengambil keputusan, menyuruh, dan lain sebagainya (sebenarnya saya tidak tahu sih masalah computer, hahaha.), itulah alas an saya menyuruh teman saya itu dan untungnya Faris mau-mau aja, tanpa bayaran brooooo, alias geratis! Hahaha, enak kan?. Dalam hal merakit computer ini, saya membeli barang-barang di pameran computer, untuk menghemat biaya masbro hahahaha, dan untunglah dalam waktu dekat ada 2 pameran computer, dan cerita ini tentang pameran computer yang ke-dua. Oke, pertama saya mengajak Faris untuk pergi ke pameran pada sore hari, padahal dia hari sabtu hingga minggu siang ada acara yang katanya sih namanya upgrade-upgrade gitu, atau apalah, saya juga bingung, sejenis nggak penting juga sih, dan ternyata Faris mau-mau saja. Oke, Faris mau, saya woro-woro di whatsaap dan sms teman saya juga dan akhirnya ada 3 ekor anak yang ke cantol. Ekor pertama bernama Febri, atau yang sering disapa Tembong, ekor ke-dua bernama Irsyad, awalnya ni anak nggak mau ikut, tapi entah kenapa jadi mau ikut, lagi labil kali pemikirannya. Dan ekor terakhir bernama Dimas, atau kami memanggilnya Tito.
Setelah semua mau ikut, kami berkumpul dirumahnya Irsyad sekitar jam 5 sore dan 30 menit kemudian kami berangkat setelah tadi menunggu Tembong yang galau antara mau ikut atau tidak dan akhirnya memutuskan ikut walaupun kayaknya belum mandi sore sih dia, hehe. Sekitar 15 menit atau kurang, waktu yang kami tempuh untuk ke pameran computer tersebut, maklmu rumah kami dekat dengan tempat pamerannya. Plak-pluk-plak-pluk kami parker motor dan berjalan menuju loket tiket untuk membeli tiket, ya iyalah, emang mau beli apem? Hahahaha. Oke nggak lucu sih yang tadi itu. Dan betapa tercengangnya kami mengetahui bahwa harga tiketnya 5000 perak! (lebay le) hahaha, kami pun berdiri melingkar di tempat tak jauh dengan loket tiket untuk mengumpulkan uang dan menyuruh Tito membeli tiketnya. Setelah tiket kami dapat, kami mulai antri untuk masuk ke dalam pameran.
Oke, misi kami selain merakit computer adalah dengan mengambil brosur yang ada di setiap tiket untuk nantinya di jual lagi di tempat barang bekas, hehehe, lumayan kan. Dan untuk misi sampingan ini, kami membagi dalam 2 kelompok, walau dalam prakteknya tetap ber-lima sih, hahaha. Dan dengan memasang muka tebal, kami mengambil setiap brosur yang ada di stand yang kami lewati. Dan ada kejadian lucu, ini terjadi di diri Tito. Saat Tito ingin mengambil brosur di sebuah stand, brosur yang ada di tanganya jatuh berserakan karena banyaknya brosur yang dia dapat, hahaha, dan saya yang berada di samping Tito secara reflex cuek dan memasang muka pura-pura tak kenal dengan Tito dan saya tinggalkan saja Tito yang sedang mengumpulkan kepingan-kepingan brosur yang berserakan di lantai, hahaha. Sory loh to, pekok e soal e kowe ki, hahaha.

ini yang pake jaket coklat yang namanya Faris, sebelahnya yang pake jam tangan, namanya Irsyad

Setelah puas mengambil brosur dan melihat pemandangan indah di setiap stand (ngomong wae lihat SPG sama cewek-cewek cantik dit, -__-a ), kami pun mulai mengeksekusi beberapa komponen yang mau kami beli, dan setelah sampai di stand yang kami tuju, mulailah kemampuan Faris dalam bidang per-komputeran. Jujur saja, saya, Irsyad, dan Temon tak mngerti apa yang Faris dan penjual omongkan, mereka serasa memakai bahasa planet, padahal masih tringgal di Pulau Jawa, hahaha. Saya dan ke-dua teman saya hanya melongo saja dan Tito masih sibuk mengurusi brosur yang dia bawa. Ada beberapa barang yang harus saya putuskan untuk dibeli atau tidak, yaitu masalah mouse, keyboard, chasing, dan speaker (serasa nggak penting gak sih? hahaha) dan disinilah kekonyolan saya. Saat hendak si mas-mas penjualnya itu membungkus speaker, saya dengan muka polos dan tak berdosa bertanya, “mas, itu speakernya nge-bass nggak?” , sontak saja mendengar pertanyaan saya yang konyol itu, si mas tadi tertawa keras dan menjawab “hahahahahha, nyempreng banget mas! Ya nge-bass lah, mbok kira ini earphone? Hahaha.”, dengan muka yang masih tanpa dosa dan tanpa malu, saya justru tertawa keras. Sial, pertanyaan yang sungguh konyol dan image saya yang dengan susah payah saya bangun, hancur berkeping-keping sekecil pecahan kaca.


ini masnya yang ngetawain aku (katanya sih pendukung arsenal, tapi pake jersey madrid :D)

ini para karyawan di stand itu

Singkat cerita, saya sudah mendapatkan semua barang yang kami butuhkan, dan ternyata ada barang-barang besar, sperti LED, chasing, dan speaker. Untungnya, keputusan saya mengajak Irsyad, Tito, dan Tembong tepat. Tujuan saya mengajak mereka sih, selain buat gayeng-gayeng juga buat angkat-angkat barang yang besar tadi, hahaha. Dengan susah payah, eh, nggak susah payah juga sih, kami membawa pulang barang-brang tersebut dan hari ini, kami tutup dengan makan-makan di lesehan pecel lele (maaf ya, Cuma pecel lele nih).
Oke, cukup sekian dulu, dan semoga kita bias mengambil manfaat dari cerita ini, walaupun sedikit sih manfaatnya, hehehe. Selamat malam.
Jogjakarta,
Kamis, 21 Maret 2013 pukul 22.00 WIB

CIPTA SWASTIKA
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments: